Gambar Sampul PPKn · Bab IV Politik Luar Negeri Indonesia
PPKn · Bab IV Politik Luar Negeri Indonesia
Halili

22/08/2021 16:10:51

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

105

POLITIK LUAR NEGERI

INDONESIA

Tujuan Pembelajaran:

Kamu akan mempelajari peranan politik luar negeri Indonesia dalam

era globalisasi. Bab ini berisi uraian tentang politik luar negeri

Indonesia yang bebas aktif dan peranan politik luar negeri Indonesia

dalam percaturan internasional.

IV

Bab

www.stweb.ait.ac

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

106

Kata Kunci:

Politik luar negeri, bebas aktif, globalisasi, hubungan

internasional, kepentingan nasional

Peta Konsep:

Renungan:

Bangsa Indonesia menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas

dan aktif dalam membina hubungan dengan negara lain. Prinsip ini

diabdikan untuk kepentingan nasional. Apakah kamu telah memahami

pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dalam

percaturan internasional?

Era sekarang ini disebut sebagai era globalisasi karena dunia ini seolah-

olah merupakan satu kesatuan. Di belahan dunia yang satu seseorang,

dapat dengan mudah berkomunikasi dengan seseorang yang tengah

berada di belahan dunia yang lain. Kamu bisa menyaksikan Olimpiade

Atlanta di kota Atlanta Amerika Serikat lewat siaran langsung TV. Kamu

dapat melihat persis seperti yang bisa disaksikan oleh orang-orang di

tempat kejadian. Lewat internet, kamu bisa menemukan berbagai ragam

informasi dari belahan dunia manapun. Oleh karena itu, kerja samaantar

bangsa, serta politik luar negeri suatu negara menjadi sangat penting.

Politik Bebas Aktif

Peranan Indonesia

dalam percaturan

internasional

Politik Luar Negeri

Indonesia

Memahami peran

politik luar negeri

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

107

Gambar 4.1 Kantor Kedutaan Negara Sahabat di Jakarta

A. Politik Luar Negeri Indonesia yang Bebas dan

Aktif

1. Setiap Negara Membutuhkan Negara Lain

Tahukah kamu mengapa suatu negara membutuhkan kerja

sama dengan negara lain? Sebab tidak ada satu negara pun di jaman

modern ini yang dapat mencukupi segala macam kebutuhannya

sendiri. Negara-negara modern pasti membutuhkan negara lain.

Karena tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri, negara-negara

modern melakukan kerja sama dengan negara lain.

Dalam melakukan kerja sama dengan negara lain inilah

diperlukan politik luar negeri. Dengan tujuan agar dapat saling

menguntungkan. Berikut ini adalah beberapa alasan perlunya kerja

sama antarnegara:

1.

setiap bangsa tidak hidup sendiri, tetapi bertetangga dengan

bangsa-bangsa lain;

2

.

setiap bangsa ada saling ketergantungan dengan bangsa lain;

3.

di era globalisasi ini negara yang tidak menjalin hubungan

dengan negara lain akan tertinggal;

4.

setiap negara memiliki sumber-sumber kekayaan yang

berbeda dengan negara lain;

5.

untuk memacu pertumbuhan ekonomi masing-masing

negara;

6.

untuk menciptakan saling pengertian antar bangsa.

Jika di atas telah diuraikan alasan kerja sama, apa

sesungguhnya tujuan kerja sama antar negara itu? Berikut ini adalah

yang menjadi tujuan kerja sama antarnegara:

1.

memacu pertumbuhan ekonomi masing-masing negara;

2.

menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh

rakyatnya;

www.kln.gov

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

108

3.

menciptakan saling pengertian antar bangsa/negara;

4

.

mempererat hubungan persahabatan antar bangsa;

5.

membina dan menegakkan perdamaian dunia.

Kerja sama antarnegara dapat terjadi antara dua negara saja,

juga dapat terjadi antar lebih dari dua negara. Kerja sama yang

diadakan hanya oleh dua negara ini dapat dikatakan sebagai kerja

sama bilateral. Kerjasama tersebut melibatkan lebih dalam dua

negara adalah kerja sama multilateral.

Gambar 4.2 Kantor Kedutaan RI Di Negara Sahabat

2. Politik Luar Negeri Indonesia

Politik luar negeri adalah kumpulan kebijakan untuk

mengatur hubungan dengan negara lain yang berpijak kepada

kepentingan nasional negara yang bersangkutan. Bagi Indonesia,

politik luar negeri adalah kebijakan, sikap dan langkah Pemerintah

Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan

dengan negara lain.

Jadi, politik luar negeri Indonesia tidak lain adalah bagian dari

politik nasional yang. hal tersebut merupakan penjabaran dari cita-

cita nasional dan tujuan nasional negara Indonesia.

3. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia

Politik luar negeri Indonesia berpijak pada landasan-landasan

sebagai berikut:

a

.

Landasan ideologis

Landasan ideologis adalah Pancasila, bahwa bangsa Indonesia

mengakui semua manusia sebagai ciptaan T

uhan. Manusia yang

mempunyai martabat yang sama, tanpa memandang asal-usul

keturunan, menolak penindasan manusia atas manusia atau

penghisapan oleh bangsa lain, menempatkan persatuan dan

www.ranesi.com

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

109

kesatuan, menunjukkan bangsa Indonesia yang memiliki sifat

bermusyawarah untuk mencapai mufakat dan menunjukkan

pandangan yang menginginkan terwujudnya keadilan sosial dengan

mengembangkan perbuatan y

ang luhur

, mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan.

b.

Landasan Konstitusional

1)

Pembukaan UUD 1945 alinea pertama yang menyatakan:

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala

bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia

harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan

perikemanusian dan perikeadilan.

2)

Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat yang menyatakan

bahwa: “....ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial ....”

3)

Pasal-pasal UUD 1945:

a)

Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

menyatakan perang, membuat perdamaian dan

perjanjian dengan negara lain (Pasal 11 ayat (1));

b)

Presiden mengangkat duta dan konsul (Pasal 13 ayat

(1));

c)

Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan

pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 13 ayat

(2));

d)

Presiden menerima penempatan duta negara lain

dengan memperhatikan pertimbangan Dewan

Perwakilan Rakyat (Pasal 13 ayat (3)).

4)

Landasan Operasional

a)

Undang-Undang No. 37 tahun 1999 tentang Hubungan

Luar Negeri;

b)

Kebijakan presiden dalam bentuk keputusan presiden;

c)

Kebijakan menteri luar negeri yang membentuk

peraturan yang dibuat oleh menteri luar negeri.

Gambar 4.3 Presiden Menerima Duta Besar Negara Sahabat

www.presidensby.com

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

110

4. Asas Politik Luar Negeri Indonesia

Asas politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas

artinya tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada

dasarny

a tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Aktif

artinya tidak pasif atas kejadian-kejadian internasional melainkan

aktif menjalankan kebijakan luar negeri. Aktif dalam arti ikut

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

5. Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia

Ada tiga hal pokok yang menjadi tujuan politik luar negeri Indonesia,

yaitu:

a.

mempertahankan kemerdekaan dan menghapuskan segala

bentuk penjajahan;

b .

memperjuangkan perdamaian yang abadi;

c.

memperjuangkan susunan ekonomi dunia yang

berkeadilan.

Sejak bangsa Indonesia berjuang untuk melepaskan belenggu

penjajahan dari Belanda, cita-cita Bangsa Indonesia tidak terlepas

kepada pencapaian kemerdekaan. Pemimpin-pemimpin

pergerakan nasional dengan tegas menyatakan: Indonesia merdeka

dan berdaulat hanyalah merupakan sarana, suatu alat untuk

mencapai susunan kehidupan yang adil dan makmur bagi seluruh

Rakyat Indonesia. Untuk mengejar serta melaksanakan cita-cita

nasional itu perlu adanya kerja sama dan hubungan yang baik

dengan bangsa-bangsa yang lain di seluruh dunia. Hal-hal inilah

yang merupakan titik tolak politik luar negeri Indonesia.

Berlatihlah menjawab pertanyaan berikut ini.

1.

Mengapa negara-negara di dunia melakukan kerja sama

antarnegara?

2.

Jelaskan landasan ideologis politik luar negeri Indonesia!

3.

Apa tujuan politik luar negeri Indonesia?

4.

Sebutkan salah satu landasan operasional politik luar negeri

Indonesia!

5.

Apa yang kamu ketahui tentang politik luar negeri suatu negara?

Jago Berlatih

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

111

Isilah pernyataan berikut ini dengan pilihan isian yang sesuai

sebagaimana yang tersedia pada kolom paling kanan!

B. Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam

Percaturan Internasional

Kebebasan Indonesia dalam menjalankan politik luar negeri

dibuktikan oleh peningkatan hubungan regional dan internasional sebagai

berikut:

Gambar 4.4 Gedung Markas PBB di New York Amerika Serikat

No

Pernyataan

1

2

3

4

5

Isian

Negara-negara ... pasti melakukan kerjasama

dengan negara lain

UUD 1945 merupakan landasan .... politik luar

negeri Indonesia

Salah satu ... politik luar negeri Indonesia

adalah mewujudkan perdamaian abadi

Bebas aktif adalah ... politik luar negeri

Indonesia

Politik luar negeri Indonesia untuk

mewujudkan salah satu ..... nasional

bebas aktif

modern

cita-cita

konstitusional

www.id.wikipedia.com

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

112

1. Indonesia Masuk PBB

Pada tanggal 28 September 1950 Indonesia resmi diterima

sebagai anggota PBB, dan tercatat sebagai anggota yang ke-60. Banyak

manfaat yang diperoleh bangsa Indonesia semenjak menjadi anggota

PBB. Berbagai bantuan dan jasa baik PBB telah dinikmati bangsa

Indonesia:

a

.

PBB turut berperan menyelesaikan pertikaian Indonesia-

Belanda dalam perang Kemerdekaan (1945-1950) dengan

mengirimkan KTN dan UNCI;

b

.

PBB berjasa menyelesaikan pengembalian Irian Barat ke

pangkuan RI dengan mengirim misi UNTEA;

c.

PBB banyak memberikan bantuan dalam bidang ekonomi,

sosial, dan budaya melalui IMF, IBRD, UNESCO, WHO dan

sebagainya.

Gambar 4.5 Konferensi Asia Afrika Bandung 1955

2. Konferensi Kolombo

Dilaksanakan di Kolombo, Srilanka pada 28 April-2 Mei 1954.

Dalam konferensi ini, Indonesia melontarkan perlunya diadakan KAA.

Usul Indonesia itu diterima serta mendapat dukungan dari peserta

Konferensi Kolombo tersebut. Hasil konferensi merekomendasikan:

1.

Indocina harus dimerdekakan dari penjajahan Perancis;

2

.

menuntut kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko;

3.

menyetujui diadakannya KAA.

3. Konferensi Pancanegara (Bogor)

Untuk merealisasikan tugas yang dibebankan kepada Indonesia,

maka dilakukanlah pendekatan diplomatik kepada 18 negara di

Asia

dan

Afrika. Hasilnya semua negara mendukung diadakannya KAA

dan Indonesia sebagai tuan rumahnya.

www.asianafrican_museum.com

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

113

Akhirnya pada tanggal 28-29 Desember 1954, peserta Konferensi

Kolombo diundang untuk hadir di Konferensi Bogor

. T

okoh penting

yang hadir adalah:

1.

Mr. Ali Sastroamidjojo (Indonesia);

2.

Pandit Jawaharlal Nehru (India);

3.

Mohammad Ali (Pakistan);

4.

U Nu (Birma);

5.

Sir John Kotelawala (Srilanka).

4. Konferensi Asia Afrika (KAA)

Diselenggarakan tanggal 18-24 April 1955. Dari 30 negara yang

diundang, 29 negara hadir

, terdiri dari 23 negara Asia dan 6 negara

Afrika. Satu negara tidak hadir yaitu Federasi Afrika Tengah (Rhodesia

dan Nyasa) yang tengah dilanda pergolakan politik.

a.

Tujuan Konferensi Asia Afrika (KAA)

1)

mewujudkan kerja sama antar bangsa Asia dan Afrika

;

2)

meningkatkan kerja sama sosial, ekonomi, kebudayaan

Asia Afrika;

3)

membicarakan permasalahan kedaulatan nasional,

rasialisme, dan kolonialisme;

4)

meningkatkan peran negara Asia Afrika dalam

menujudkan perdamaian dunia.

b .

Kesepakatan KAA (Dasa sila Bandung)

1)

menghornmati HAM seperti yang termuat dalam

Piagam PBB;

2)

menghormati kedaulatan, integritas territorial semua

mbangsa;

3)

mengakui persamaan semua ras dan bangsa;

4)

tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam

negeri negara lain;

5)

menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahakan

diri;

6)

tidak melakukan tekanan terhadap negara lain;

7)

tidak melakukan agresi terhadap wilayah negara lain;

8)

menyelesaikan perselisihan internasional dengan jalan

damai;

9)

meningkatkan kerjasama negara-negara Asia-Afrika;

10) menghormati hukum internasional.

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

114

Gambar 4.6 Pidato Bung Karno pada KAA di Bandung

c.

Manfaat KAA Bagi Indonesia

1)

Perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat ke

pangkuan Indonesia mendapat dukungan dari negara-

negara Asia-Afrika.

2)

Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan

Indonesia mulai diikuti negara-negara yang tidak

masuk Blok Barat dan Blok Timur.

d.

Manfaat KAA Bagi Negara Asia Afrika

1)

Perjuangan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk

memperoleh kemerdekaan semakin meningkat;

2)

Kedudukan bangsa-bangsa Asia-Afrika dalam

percaturan politik dunia mulai diperhitungkan;

3)

Meningkatnya kerja sama antar negara Asia-Afrika,

dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya;

e.

Manfaat KAA bagi Dunia

1)

Ketegangan dunia menjadi agak berkurang;

2)

Politik rasialis (diskriminasi warna kulit) mulai

berkurang;

3)

Negara-negara penjajah mulai melepaskan daerah

jajahannya.

Konferensi Asia Afrika berhasil menggalang

solidaritas di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika. Dasa

sila Bandung telah membakar semangat dan

menambah kekuatan moral para pejuang Asia-Afrika

yang tengah memperjuangkan kemerdekaannya.

Sebelum diselenggarakan KAA, hanya ada lima negara

Afrika yang merdeka, yaitu Ethiopia, Mesir, Libya,

Liberia, dan Afrika Selatan. Sejak KAA sampai tahun

1965, tercatat sebanyak 33 negara Afrika memperoleh

kemerdekaannya.

imageshack.com

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

115

Gambar 4.7 Tokoh Penggagas Gerakan Non Blok Soekarno, Yosep Broz Tito,

Gamal abdul Nasser, Jawaharlal Nehru, Nkrumah

5. Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok

Pasca Perang Dunia II muncul dua blok raksasa dunia, yaitu

Blok Barat dan Blok timur

. Blok Barat y

ang berhaluan liberalis dan

kapitalis dipimpin Amerika serikat, dengan angotanya Inggris,

Perancis, Belanda, Italia, Jerman Barat, Kanada, Belgia, Australia,

Norwegia, Turki, Yunani, dan Portugal. Blok Timur yang berhaluan

komunis dipimpin Uni Soviet dengan anggota, seperti Polandia,

Jerman Timur, Hongaria,Bulgria, Rumania, Cekoslowakia, dan Albania.

Blok Barat dan Blok timur selalu terlibat dalam ketegangan yang

berlanjut pada “perang dingin”. Ketegangan tersebut disebabkan

adanya perbedaan ideologi, saling berlomba senjata nuklir,

pembentukan pakta militer yang dapat mengancam perdamaian dan

keamanan dunia.

Untuk meredakan ketegangan di antara dua blok, negara-negara

yang cinta damai mengupayakan berbagai pertemuan dengan tujuan

untuk mencari solusi terbaik guna mewujudkan perdamaian dan

keamanan dunia. Gerakan Non Blok merupakan wadah negara-negara

yang tidak menjadi anggota Blok Barat maupun Blok Timur. Gerakan

Non Blok ikut aktif berperan dalam menghadapi peristiwa-peristiwa

Internasional. Negara-negara Non Blok tidak ingin dijadikan objek

kepentingan dua raksasa dunia dalam pergolakan politik internasional.

Negara-negara Non Blok tidak mau diombang-ambingkan dua ideologi

raksasa yang sedang berlomba berebut pengaruh.

www.wiki.polewka.com

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

116

T

okoh-tokoh y

ang dianggap sebagai pemrakarsa berdirinya Non

Blok adalah:

1. Presiden Soekarno (Indonesia);

2. Presiden Yosep Broz Tito (Yugoslavia);

3. Presiden Gamal abdul Nasser (Mesir);

4. Perdana Menteri Pandit Jawaharlal Nehru (India);

5. Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana).

6. Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia

Pada tahun 1963-1964 terjadi konfrontasi antara Indonesia dan

Malaysia, yang bermula dari pembentukan Federasi Malaysia. Gagasan

pembentukan Federasi Malaysia pertama kali dilontarkan Perdana

Menteri Malaysia, T

engku

Abdul Rachman pada 27 Mei 1961.

Menurutnya, federasi yang akan dibentuk terdiri dari Malaysia,

Singapura, Serawak, dan Sabah. Pembentukan Federasi Malaysia ini

dianggap Indonesia seabagai proyek neokolonialisme Inggris yang

membahay

akan revolusi Indonesia. Akibatnya, pada tanggal 17

September 1963 hubungan diplomatik Indonesia dan Malaysia

terputus.

7. Indonesia Keluar dari PBB

Ketika konfrontasi Indonesia dan Malaysia berlangsung, Malaysia

dicalonkan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Indonesia jelas tidak menyetujui pencalonan itu. Selanjutnya, Malaysia

terpilih sebagai anggota tidak tetap Dew

an Keamanan PBB.

Akhirnya,

sebagai protes sejak 7 Januari 1965 presiden Soekarno menyatakan

Indonesia keluar dari PBB. Peristiwa keluarnya Indonesia dari PBB

merupakan puncak keterkucilan Indonesia dari pergaulan

Internasional.

Gambar 4.8 Suasana Sidang di PBB

www.presiden.ri.id

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

117

8. Indonesia Kembali menjadi Anggota PBB

Sejak keluar dari keanggotaan PBB, Indonesia praktis terkucil

dari pergaulan Internasional. Kenyamanan dan kebersamaan hidup

dengan bangsa lain tidak dapat dirasakan lagi. Begitu pula

pembangunan negara menjadi terhambat sehingga berakibat pada

kesengsaraan rakyat. Menyadari adanya kerugian itu, maka Indonesia

memutuskan untuk masuk kembali menjadi anggota PBB. Pada

tanggal 28 September 1966 kembali masuk menjadi anggota PBB juga

sebagai anggota yang ke-60. Tindakan Indonesia ini mendapat

dukungan dari

Aljazair

, Filipina, Jepang, Mesir, Pakistan, dan Thailand.

Gambar 4.9 Penandatanganan Pemulihan Hubungan RI dan

Malaysia

9. Menghentikan Konfrontasi dengan Malaysia

Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia dianggap tidak sesuai

dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Tindakan ini amat

merugikan kedua belah pihak. Hubungan sebagai negara tetangga

terputus. Tindakan saling bermusuhan ini harus segera diakhiri. Oleh

karena itu, pemerintah Indonesia berniat melakukan normalisasi

hubungan Indonesia dengan Malaysia.

Upaya merintis normalisasi hubungan dimulai dengan

diselenggarakannya perundingan di Bangkok 29 Mei -1 Juni 1966.

Indonesia di w

akili Menlu

Adam Malik dan Malaysia diwakili Perdana

Menteri Tun Abdul Razak. Sebagai tindak lanjut pertemuan Bangkok,

pada tanggal 11 Agustus 1966 diadakan pertemuan Jakarta. Kedua

delegasi menyepakati normalisasi hubungan Indonesia dan Malaysia.

Tokoh yang menandatangani persetujuan itu adalah Adam Malik dan

Tun Abdul Razak. Terselenggaranya pertemuan tersebut menandai

berakhirnya permusuhan di antara Indonesia dan Malaysia.

www.presiden.ri.go.id

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

118

Gambar 4.10 Pertemuan untuk Mendirikan ASEAN

10. Pembentukan ASEAN

Pada tanggal 8 Agustus 1967 lima negarawan Asia Tenggara

menandatangani sebuah deklarasi pembentukan Perhimpunan

Bangsa-bangsa Asia

Tenggara atau yang lebh dikenal dengan

Association

of South East Asian Nations (ASEAN

). Organisasi regional ini dibentuk

dengan bertitik tolak dari kesadaran bangsa-bangsa Asia Tenggara akan

perlunya solidaritas dan kerja sama di antara mereka. Melalui

kebersamaan sikap dan tindakan itu, diharapkan akan tercipta suatu

perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara.

Terbentuknya ASEAN didukung adanya kesamaan dalam beberapa

hal, yaitu :

a. persamaan letak geografis;

b . persamaan budaya, yakni Melayu Austronesia;

c. persamaan sejarah dan nasib, sama-sama bekas dijajah;

d. persamaan kepentingan di bidang ekonomi,sosial, dan

budaya.

Adapun tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok pada

tahun 1967 itu adalah:

a. Menteri Luar Negeri Indonesia (Adam Malik);

b . Wakil Perdana Menteri Malaysia (Tun Abdul Razak);

c. Menteri Luar Negeri Filipina (Narciso Ramos);

d. Menteri Luar Negeri Singapura (Sinatambi Rajaratnam);

e. Menteri Luar Negeri Thailand (Thanat Khoman).

www.pia.gov

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

119

Isilah tabel tentang peran Indonesia dalam kerja sama internasional

di bawah ini!

C. Kerja sama Internasional yang Bermanfaat bagi

Indonesia

1. Kerja sama Internasional Bidang Kesehatan

Memerangi HIV/AIDS lewat program bersama PBB mengenai

HIV/AIDS (UNAIDS). T

ujuanny

a adalah untuk mencegah penularan,

memberikan perawatan dan bantuan, menurunkan kerentanan

individu dan masyarakat, serta mengurangi dampak dari epidemik

HIV/AIDS. Bidang prioritasnya adalah pemuda, penduduk yang sangat

rentan, pencegahan penularan dari ibu ke anak, perawatan AIDS,

pengembangan vaksin.

2. Kerja sama Internasional Pengurangan Kemiskinan

Kegiatan ini lewat proklamasi Majelis Umum PBB bahwa tahun

1997 – 2006 sebagai Dasawarsa Internasional untuk penghapusan

kemiskinan.

Gambar 4.11

KTT APEC di Bogor

No

Momentum Keterlibatan Indonesia

dalam kerja sama ASEAN

1

2

3

4

5

Ta h u n

Jago Berlatih

www.googleimage.co.id

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

120

3. Kerja sama Internasional Bantuan untuk Anak-anak

Di bentuknya dana anak-anak PBB (UNICEF) pada tahun 1946

dengan tujuan untuk memberikan perlindungan pada hak-hak anak.

Usaha yang dilakukan dengan memberikan kepada mereka perawatan

kesehatan, gizi, pendidikan, air bersih, dan sanitasi.

4. Kerja sama Internasional di Bidang Obat Terlarang

Disetujuinya konvensi PBB menentang perdagangan gelap

narkotika , dan bahan-bahan psikotropika (1988).

5. Kerja sama Internasional Perlindungan Lingkungan Laut

Disetujuinya Konvensi mengenai pencegahan polusi laut karena

pembuangan limbah dan bahan-bahan lainnya.

Rangkailah dalam sebuah kata baik secara horisontal maupun vertikal!

T

emukan nama 10 negara di dalamny

a!

6. Kerja sama Internasional Hak-hak Asasi Manusia

a.

Disetujuinya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948)

b

.

Disetujuinya Deklarasi Hak Asasi Anak (1959).

c.

Disetujuinya Perjanjian Internasional mengenai hak

ekonomi, sosial, dan kebudayaan (1966).

d.

Disetujuinya Perjanjian International tentang Hak-hak Sipil

dan Politik (1966).

e.

Disetujui Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk

Diskriminasi terhadap Wanita (1979).

f.

Disetujuinya Konvensi Menentang Penyiksaan dan

Perlakuan atau Hukum yang tidak Manusiawi atau

Merendahkan Derajat (1984).

O

AB P RU S I A

NM R U T D NN

GM E S I R D D

OAMR F R I

LYYP I IAR

AAAU P K PA

WS MA L T AN

BO S N I AHG

MA L AD EWA

UL I BANON

B

A

B

P

R

A

N

G

I

S

Jago Berpikir

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

121

7.

Kerja sama Internasional Bidang Perdamaian dan

Keamanan Internasional

a.

Membantu menyelesaikan sengketa antara Indonesia dengan

Belanda lewat pembentukan Komisi Tiga Negara maupun

Komisi PBB untuk Indonesia (UNCI).

b.

Dibentuk Organisasi Pengawasan Perdamaian PBB 1948 di

Timur T

engah.

c.

Dibentuk Kelompok Pengamat Militer PBB di India dan

Pakistan (UNMOGIP) 1949.

d.

Dibentuk Misi Perserikatan Transisional PBB di Timor-Timur

(UNTAET)

Gambar 4.12 Pengiriman Pasukan Garuda

untuk Misi Perdamaian Dunia

Cobalah berlatih mengisi titik-titik di bawah ini! Kerjakan di buku

tugasmu.

1.

Konvensi PBB menentang perdagangan gelap narkotika , dan bahan-

bahan psikotropika disahkan pada tahun ....

2.

.... adalah misi PBB di Timor Timur (sekarang Timor Leste)

3.

... dan ... dibentuk untuk membantu menyelesaikan sengketa antara

Indonesia dengan Belanda

4.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia disetujui pada tahun ....

Jago Berlatih

www.sejarah.tni.id

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

122

R a n g k u m a n

1.

Kerja sama yang hanya melibatkan dua negara disebut kerja sama bilateral,

sedangkan yang melibatkan lebih dari dua negara disebut multilateral.

2.

Indonesia menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Bebas artinya

Indonesia bebas dari ikatan-ikatan apapun dari kekuatan dunia yang saling

bertentangan. Aktif artinya Indonesia senantiasa berusaha dan bekerja sama

dengan negara-negara lain untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian

dunia.

3.

Pada masa demokrasi terpimpin, politik luar negeri Indonesia lebih banyak

mengarah kepada politik konfrontasi dan meninggalkan politik luar negeri

yang bebas dan aktif.

4.

Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 28 September

1950;

5.

Indonesia menjadi salah satu sponsor dan sekaligus sebagai tuan rumah di

selenggarakannya Konferensi Asia-Afrika tahun 1955;

6.

Indonesia menjadi salah satu pencetus gagasan didirikan Gerakan Non Blok

pada tahun 1961;

7.

Indonesia menjadi salah satu pendiri organisasi kerja sama regional Asia

Tenggara “ASEAN” yang dideklarasikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus

1967;

8.

Indonesia bersama-sama dengan anggota ASEAN lainnya menyetujui

dijadikannya ASEAN sebagai “Kawasan yang Damai, Bebas dan Netral” lewat

Deklarasi ZOPFAN yang ditandatangani di Kuala Lumpur tanggal 27

November 1971;

9.

Indonesia menjadi salah satu anggota Pasar Bebas di Kawasan Asia Pafisik

(APEC);

10. Indonesia pernah menjadi tuan rumah untuk menyelesaikan konflik di

Kamboja, lewat pertemuan yang disebut Jakarta Informal Meeting (JIM).

11. Sumbangan RI dalam mewujudkan perdamaian dunia contohnya adalah

dengan mengirimkan Kontingen Garuda sampai empat belas kali;

12. Walaupun RI bukan Negara Islam tetapi mayoritas penduduknya beragama

Islam, maka Indonesia menjadi anggota OKI dan banyak memberikan

sumbangan pemikiran bagi kepentingan umat Islam.

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

123

Uji Kompetensi

Ayo mengukur kemampuanmu dalam memahami materi yang telah

kamu pelajari. Kemampuanmu dapat kamu ukur dengan

mengerjaan soal-soal berikut. Selanjutnya, mintalah saran kepada

gurumu apakah kemampuanmu sudah cukup baik atau masih perlu

ditingkatkan.

1.

Hubungan luar negeri yang melibatkan dua negara disebut....

a.

bilateral

b .

multilateral

c.

polilateral

d.

diplomasi

2.

Secara resmi politik luar negeri bebas aktif Indonesia dinyatakan pada....

a.

17 Agustus 1945

b.

2 September 1948

c.

27 Juli 1950

d.

8 Agustus 1967

3.

Politik luar negeri Indonesia bebas dan aktif, bebas artinya....

a.

dapat berhubungan dengan negara mana pun

b .

dapat berpihak pada blok Barat maupun blok Timur

c.

tidak terikat negara mana pun

d.

tidak berurusan dengan negara mana pun

4.

Politik luar negeri Indonesia bebas dan aktif, aktif artinya....

a.

giat menjalin persahabatan dengan negara mana pun

b .

giat menata negara lain

c.

aktif mmenghapuskan penjajahan di dunia

d.

aktif mengenalkan politik luar negeri Indonesia

5.

Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan....

a.

kemerdekaan

b.

perdamaian

c.

keadilan sosial

d.

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

6.

Latar belakang lahirnya gerakan Non-Blok adalah....

a.

adanya perang dingin antara blok Utara dan Selatan

b .

adanya perang dingin antara blok Barat dan Timur

c.

adanya Perang Dunia I

d.

adanya Perang Dunia II

A.

Memilih jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

124

7.

Tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik di luar negeri adalah....

a.

duta besar

b.

konsul jenderal

c.

menteri luar negeri

d.

diplomat

8.

Dalam menyelesaikan konflik Indonesia lebih memilih menggunakan cara....

a.

diplomasi

b.

kekerasan

c.

kekeluargaan

d.

konfrontasi

9.

Politik luar negeri, bebas aktif memiliki landasan idiil....

a.

Pancasila

b.

UUD 1945

c.

Tap MPR

d.

UU

10.

Usaha Pemerintah RI untuk mengurangi ketegangan antara blok Barat dan

Timur, pada tahun 1955 mengadakan konferensi di Bandung yang terkenal

dengan ....

a.

Konferensi Tingkat Tinggi

b .

Konferensi Asia Afrika

c.

Konferensi Malino

d.

Konferensi Meja Bundar

1.

Kerjasama dua negara disebut....

2.

Kersasama lebih dari dua negara (banyak negara) disebut....

3.

Jika terjadi sengketa antar negara, pemerintah Indonesia menginginkan

penyelesaian melalui....

4.

Dalam mengadakan hubungan dan kerja sama antar negara sebaiknya

saling....

5.

Perwakilan Indonesia di luar negeri yang m,engurusi perdagangan disebut....

6.

Indonesia masuk menjadi anggota PBB pertama kali tahun....

7.

Landasan idiil politik luar negeri RI adalah....

8.

Politik luar negeri RI bebas aktif, bebas artinya....

9.

Aktif artinya...

10.

Pasukan perdamaian yang bertugas menyelesaikan sengketa antarnegara dari

Indonesia disebut....

B.

Mengisi titik-titik dengan jawaban yang benar. Kerjakan di buku tugas.

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

125

1.

Mengapa setiap negara perlu menjalin hubungan Internasional?

2

.

Apa tujuan dilakukannya kerjasama Internasional?

3.

Apa yang kamu ketahui tentang AFTA?

4.

Apa yang dimaksud dengan politik luar negeri itu?

5.

Sebutkan landasan politik luar negeri Indonesia!

6.

Jelaskan asas politik luar negeri Indonesia!

7.

Uraikan ciri-ciri politik bebas aktif!

8.

Terangkan tujuan politik luar negeri Indonesia!

9.

Jelaskan perkembangan politik luar negeri Indonesia!

10.

Tunjukkan wujud dari pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas

aktif!

C.

Menjawab pertanyaan

Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia

126

Aktivitasmu

Kerjakan secara mandiri

Terorisme merupakan persoalan internasional yang harus diatasi

melalui kerja sama antar negara. Indonesia juga seharusnya beperan dalam

kerja sama internasional untuk memberantas dan mencegah terorisme.

Bacalah berita-berita di koran atau buku-buku mengenai peran In-

donesia dalam pemberantasan terorisme. Tanyakan kepada orang tua atau

orang yang menurut kamu tahu mengenai masalah terorisme.

Tulislah jawaban dari pertanyaan berikut, kemudian kumpulkan

kepada gurumu!

1. Apa yang kamu ketahui tentang terorisme?

2. Siapa saja pelaku terorisme yang kamu ketahui?

3. Apa peran Indonesia dalam memberantas terorisme?

Selamat beraktivitas!

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

127

Latihan Ulangan Umum Semester 2

Ayo mengukur kemampuan selama satu semester dengan mengerjakan

perintah-perintah di bawah ini. Setelah itu gurumu akan memberikan evaluasi

apakah kemampuanmu sudah mencapai target yang diinginkan atau masih

perlu ditingkatkan.

1.

Tujuan dibentuknya ASEAN adalah sebagai berikut,

kecuali

....

a.

perdamaian di kawasan Asia Tenggara

b .

pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara

c.

kerja sama bidang militer

d.

memelihara kerjasama di kawasan Asia Tenggara

2.

Negara ASEAN yang memiliki wilayah paling luas dan penduduk paling

banyak adalah.....

a.

Malaysia

b .

Indonesia

c.

Filipina

d.

Thailand

3.

Secara geografis wilayah Asia Tenggara sebelah timur berbatasan dengan....

a.

samudera Hindia

b .

samudera Pasifik

c.

Papua Nugini

d.

Cina

4.

Kerjasama ASEAN dimulai ketika terjadi deklarasi....

a.

Bangkok

b.

Singapura

c.

Kualalumpur

d.

Jakarta

5.

Negara Jiran (negara tetangga) Indonesia yang paling dekat adalah....

a.

Filipina

b .

Thailand

c.

Malaysia

d.

Myanmar

A.

Memilih a, b, c, atau d sebagai jawaban yang tepat!

Latihan Ulangan Semester 2

128

6.

Asia T

enggara amat strategis, karena....

a.

terletak di kawasan Asia Pasifik

b .

memiliki perairan yang luas

c.

kekayaan alamnya sangat melimpah

d.

terletak pada jalur lalu lintas dunia yang ramai

7.

Pada awal berdirinya anggota ASEAN berjumlah....

a.

5 negara

b .

6 negara

c.

7 negara

d.

8 negara

8.

Sekretariat ASEAN terdapat di negara....

a.

Malaysia

b .

Indonesia

c.

Filipina

d.

Singapura

9.

Penyelesaian konflik antarnegara ASEAN sebaiknya dilakukan dengan

cara......

a.

damai

b.

kekerasan

c.

hukuman

d.

pemboikotan

10.

Gagasan tentang AFTA mulai diluncurkan pada KTT ASEAN IV di negara....

a.

Thailand

b.

Singapura

c.

Malaysia

d.

Fulipina

11.

Lingkaran yang ada pada loga ASEAN melambangkan....

a.

cita-cita pendiri

b .

keberanian dan kedinamisan

c.

kemakmuran

d.

persatuan

12.

Tokoh deklarator ASEAN yang berasal dari Thailand adalah....

a.

Narcisco Ramos

b.

Rajaratnam

c.

Thanant Khoman

d.

Tun Abdul Razak

13.

Salah satu asas ASEAN adalah....

a.

membantu pertumbuhan ekonomi nasional negara anggota

b .

membentuk kelompok kerja ekonomi di kawasan Asia

c.

ikut campur tangan terhadap persoalan dalam negeri negara anggota

d.

membantu negara-negara lain untuk menjajah negara yang lemah

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

129

14

.

Negara di Asia yang masuk menjadi anggota ASEAN ke-10 adalah....

a.

Vietnam

b.

Laos

c.

Myanmar

d.

Kamboja

15.

Presiden RI yang menolak untuk bergabung dengan SEATO adalah....

a.

Ir Soekarno

b.

Soeharto

c.

B.J. Habibie

d.

Abdurrahman Wahid

16.

Hubungan luar negeri yang melibatkan dua negara disebut....

a.

bilateral

b .

multilateral

c.

polilateral

d.

diplomasi

17.

Secara resmi politik luar negeri bebas aktif Indonesia dinyatakan pada....

a.

17 Agustus 1945

b.

2 September 1948

c.

27 Juli 1950

d.

8 Agustus 1967

18.

Politik luar negeri Indonesia bebas dan aktif, bebas artinya....

a.

dapat berhubungan dengan negara mana pun

b .

dapat berpihak pada blok Barat maupun blok Timur

c.

tidak terikat negara mana pun

d.

tidak berurusan dengan negara mana pun

19.

Politik luar negeri Indonesia bebas dan aktif, aktif artinya....

a.

giat menjalin persahabatan dengan negara mana pun

b .

giat menata negara lain

c.

aktif mmenghapuskan penjajahan di dunia

d.

aktif mengenalkan politik luar negeri Indonesia

20.

Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan....

a.

kemerdekaan

b.

perdamaian

c.

keadilan sosial

d.

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

21.

Latar belakang lahirnya gerakan Non-Blok adalah......

a.

adanya perang dingin antara blok Utara dan Selatan

b .

adanya perang dingin antara blok Barat dan Timur

c.

adanya Perang Dunia I

d.

adanya Perang Dunia II

Latihan Ulangan Semester 2

130

22

.

Tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik di luar negeri adalah....

a.

duta besar

b.

konsul jenderal

c.

menteri luar negeri

d.

diplomat

23.

Dalam menyelesaikan konflik Indonesia lebih memilih menggunakan cara....

a.

diplomasi

b.

kekerasan

c.

kekeluargaan

d.

konfrontasi

24.

Politik luar negeri, bebas aktif memiliki landasan idiil....

a.

Pancasila

b.

UUD 1945

c.

Tap MPR

d.

UU

25.

Usaha Pemerintah RI untuk mengurangi ketegangan antara blok Barat dan

Timur, pada tahun 1955 mengadakan konferensi di Bandung yang terkenal

dengan ....

a.

Konferensi Tingkat Tinggi

b .

Konferensi Asia Afrika

c.

Konferensi Malino

d.

Konferensi Meja Bundar

1.

Sebutkan negarawan yang menandatangani berdirinya ASEAN!

2.

Mengapa letak Asia Tenggara strategis?

3.

Jelaskan asas ASEAN!

4.

Apa tujuan ASEAN?

5.

Berilah tiga contoh peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara!

6.

Mengapa setiap negara perlu menjalin hubungan internasional?

7.

Apa yang dimaksud dengan politik luar negeri itu?

8.

Apa tujuan dilakukannya kerjasama internasional?

9.

Apa yang kamu ketahui tentang AFTA?

10.

Sebutkan landasan politik luar negeri Indonesia!

11.

Jelaskan asas politik luar negeri Indonesia!

12.

Uraikan ciri-ciri politik bebas aktif!

13.

Tunjukkan wujud dari pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas

aktif!

14.

Terangkan tujuan politik luar negeri Indonesia!

15.

Jelaskan perkembangan politik luar negeri Indonesia!

B.

Menjawab pertanyaan!

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

131

Astrid S. Susanto. 1995.

Globalisasi dan Komunikasi

. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Bonnie Setiawan. 2001.

Menggugat Globalisasi

. Jakarta: INFID (

International NGO Forum on Indonesia Development)

dan dan

IGJ (

Intstitut for Global Justice).

BSNP. 2006.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan SD.

Jakarta: Diknas.

Departemen Dalam Negeri. 2006.

Peraturan Pemerintah RI No. 72

Tahun 2005 Tentang Desa.

Edi Sigar. 2003.

Buku Pintar Indonesia

. Jakarta: Pustaka Delapratasa.

Fokus Media. 2005.

Peraturan Pemerintah RI No. 6 Tahun 2005 Tentang

Pemilihan

,

Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala

Daerah.

Inu Kencana Syafiie. 2002.

Sistem Pemerintahan Indonesia

. Jakarta:

Rineka Cipta.

Mas’ud Thayib. 1995

. Atlas Indonesia, Dunia dan Budayanya.

Jakarta:

CV Tarity Samudera Berlian.

Sunarso. 2006.

Pendidikan Kewarganegaraan

. Yogyakarta: UNY Press.

Sunarso. 2005.

Pendidikan Pancasila

. Yogyakarta: PPKP Press.

Semiawan, Conny R. 1996.

Ensiklopedi Populer Anak Jilid 1-6.

Jakarta:

Ichtiar Baru Van Hoeve.

Sekretariat Negara. 2004.

50 Tahun Indonesia Merdeka

. Jakarta:

Sekneg.

Daftar Pustaka

132

Sekretariat Negara. 2005. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah. Jakarta: Sekneg.

Staf Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1990.

Ensiklopedi Nasional

Indonesia

. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.

Koentjaraningrat. 2004.

Manusia dan Kebudayaan Indonesia.

Jakarta:

Djambatan.

Naisbitt, John dan Patricia Aburdene. 1990.

Megatrends 2000

: Ten

New Directions for the 1990’s. New York: Avon Books.

Qodri Azizy. 2003.

Melawan Globalisasi

. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

133

abolisi

: penghapusan (pencabutan) hukuman

agresi

: serangan

amnesti

: pengampunan oleh kepala negara

angket

: hak untuk

bilateral

: Hubungan antara dua pihak (negara)

budget

: anggaran

deklarasi

: pengumum

an, pemberitahuan

Delegasi

: utusan

diplomasi

: tugas yang dijalankan oleh diplomat, utusan

negara, dan sebagainya dalam hubungan

antar negara; kemampuan untuk berargumen

secara baik

diskriminatif

: bersifat memb

erikan perlakuan yang tidak

sama

era

: jaman

grasi

: pengampunan

ideologi

: seperangkat gagasan dasaryang dianut atau

dipedomani

idiil

: mendasar, luhur

imunitas

: kekeb

alan hukum

independen

: bebas, merdeka

Inspektoral

: pengawasan

Investasi

: penanaman Modal

integritas

: kepribadian

interpelasi

: hak untuk bertanya

intervensi

: campur tangan

kampanye

: gerakan atau kegiatan untuk menarik

simpatisan

kapitalis

: pemilik modal

kolonialisme

: penjajahan

komisi

: panitia, badan, lembaga

komite

: panitia

Kompetisi

: perlombaan

Komponen

: bagian, unsur

Komunitas

: masyarakat

konferensi

: perundingan akbar, muktamar

Glosarium

134

konfrontasi

: pertentang

an, saling berlawanan dengan

berhadap-hadapan

konstitusi

: undang-undang dasar; hukum dasar

korupsi

: perilaku menggelapkan/merugikan

keuangan negara

kristalisasi

: penj

ernihan

liberalis

: peng

anut liberalisme (paham kebebasan)

momentum

: waktu, even, saat

monarki

: k

erajaan

multilateral

: hubungan antar beberapa negara

otonomi

: kemandiri

pakta

: persekutuan kerjasama, persetujuan

paripurna

: sempurna; tuntas

proklamasi

: pengumuman, pemberitahuan kepada

khalayak

pleno

: rapat lengkap

rasialisme

: paham yang

membeda-bedakan ras

reformasi

: p

erubahan atau perpindahan ke tatanan

baru

regional

: daerah

rehabilitasi

: pem

ulihan, perbaikan

rekomendasi

: saran, nasehat, rujukan

solidaritas

: rasa setia k

awan

solusi

: jalan keluar

stabilitas

: kemantap

an, keseimbangan

solusi

: jalan keluar

toleransi

: sikap menghargai pendapat orang lain yang

berbeda

terorisme

: gerakan mengacau tatanan masyarakat

untuk mencapai tujuan tertentu (biasanya

bersifat politis)

territorial

: wilayah; bersifat kewilayahan

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI

135

A

abolisi

51,

58, 69

agresi

1 1 3

amnesti

51, 58, 69

anggaran

52, 54, 64, 67

anggaran

53, 69

angket

53, 70, 75

B

bebasaktif

105, 106, 110, 111,

114, 123, 124, 125, 128,

129, 130

bilateral

108, 122, 123, 128

BPUPKI

3, 4, 13, 17, 18, 22, 2

8, 29, 31, 74, 77, 78

budget

70, 75

D

dasa sila

113, 114

deklarasi

89, 90, 94, 96, 97,

101, 118, 120, 122, 126

demokrasi

4, 34, 35, 58, 65, 85,

86, 99, 122

diplomasi

123, 124, 128, 129

diskriminatif 8

duta

51, 58, 69, 109, 124,

129

E

era

105, 106, 107

G

globalisasi

100, 105, 106, 107

grasi

51, 58, 69

I

IBRD

112

ideologi

31, 84, 115

idiil

124, 129, 130

IMF

112

imunitas

50, 54

independen 3 9

integritas

93, 113

internasional 53, 80, 81, 90, 97, 100,

105, 106, 110, 111, 113,

115, 116, 117, 119, 120,

121,125, 130

interpelasi

53, 70, 75

intervensi

113

K

kampanye

42, 43, 44, 46, 47

kapitalis

115

kedaulatan

7, 21, 35, 38, 49, 68,

93, 113

kolonialisme

113

komisi

39, 49, 53, 54, 72, 73,

78, 121

komite nasional 7, 9, 19

konferensi

21,92, 97, 98,112,

113, 114, 122, 124,

129

konfrontasi

89,

116, 117,

122, 124, 129

konstitusi

49, 52, 55, 56, 69,

73, 78

koordinasi

91, 92

korupsi

52, 53

kristalisasi

2 8

L

legislatif

37, 39, 43, 48, 49, 53,

64, 67, 68, 69, 72, 77

liberalis

115

LSM

42

M

mitra

64, 67

modern

82, 88, 107, 111

Mohammad Yamin 3, 19

momentum

8, 119

multilateral

108, 122, 123, 128

Indeks

136

O

orator

13, 20

otonomi

54, 55, 65, 67, 68

P

pakta

89, 115

partai politik

36, 38, 40, 41, 42,

43, 53, 56, 67, 69

PBB

98, 111, 112, 113,

116, 117, 119, 120,

121, 122, 124, 130

pemerintahan

6,

17, 27, 33,34, 51,

54, 57, 58, 59, 62, 64,

65, 66, 67, 68, 69, 70,

72,76, 77, 78, 81, 82,

83, 86, 92, 95

piagam

4, 13, 14, 15, 28,

29, 30, 31, 74, 75,

78, 113

pilkada

33, 34, 36, 39, 44, 45,

46, 48, 63, 67, 68, 78

politik

34, 36, 38, 40, 41,

42, 43, 53, 56, 59, 67,

69, 88, 93,94, 100, 105,

106, 107, 108, 110,

111, 113, 114, 114,115,

117, 120, 122, 123,

124, 125, 128, 129, 130

proklamasi

7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 15, 20, 31, 78, 119

R

Radjiman Wediodiningrat 3

rapat pleno

1 4

rasialisme

113

reformasi

6, 71, 77

regional

90, 94, 100, 111, 118,

122

rehabilitasi

51, 58, 69

rekomendasi

5 3

S

sidang paripurna49, 52

sistem

6, 27, 33, 34, 42, 56

Soekarno

3, 4, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 15, 17, 18,

20,27,28,29,74,89,103,

115,116,128

solusi

1 1 5

T

tatanan

1 7

terorisme

94, 98, 125

teritorial

113

U

UNCI

112, 121

UNESCO

112

W

WHO

112

Y

yudikatif

48, 49, 72, 77

Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI

ISBN 978-979-068-644-1

Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah

dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 81 Tahun 2008 tanggal 11 Desember 2008 tentang

Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digu-

nakan dalam Proses pembelajaran.

Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 9.116,-

ISBN 978-979-068-625-0 (no. jil

id

lengkap)